Survei Ehra, Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan Sanitasi

Survei EHRA, Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan Sanitasi

Survei EHRA (Environment Health Risk Assesment) sanitasi. Dalam rangka dapatkan data akurat di bidang sanitasi. Sanitasi, terbagi 3 sub sektor : air limbah, persampahan dan drainase.

Drainase merupakan saluran digunakan menyalurkan massa air berlebih dari sebuah kawasan seperti perumahan, perkotaan dan jalan. Sistem saluran ini memiliki peran penting menghindari terjadinya genangan air di permukaan.

Dinas Kesehatan Pacitan melakukan kegiatan Survei EHRA (Environment Health Risk Assesment) artinya Survei Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan. Survei Environmental Health Risk Assessment (EHRA) merupakan salah satu penelitian primer memberi data ilmiah dan faktual tentang ketersediaan layanan sanitasi serta perilaku berumah tangga.

Survei EHRA berfokus fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat, seperti air minum, layanan pembuangan sampah, jamban, dan saluran pembuangan rumah tangga.

Survei ini dilakukan dengan cara penelitian terhadap akses sanitasi dan perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat. Risiko sanitasi didefinisikan sebagai penurunan kualitas hidup, baik kesehatan dan lingkungan disebabkan rendahnya akses layanan fasilitas sanitasi serta buruknya perilaku higiene.

Survei risiko sanitasi melibatkan 24 supervisor dan 60 enumerator, menjalankan survei 12 kecamatan, 30 desa dan 40 rumah di tiap desa.

Hasil survei diharapkan pemerintah Kabupaten Pacitan memiliki data 5 tahunan sebagai dasar penentuan kebijakan bidang sanitasi. Tujuan Penelitian ini mendapatkan data representatif serta akurat tentang kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat di tingkat kelurahan/desa risiko terhadap kesehatan lingkungan, serta memberikan advokasi kepada masyarakat tentang pentingnya layanan sanitasi.

Penggunaan penelitian pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan cara teknik-teknik pengumpulan data, wawancara terstruktur dan pengisian kuesioner. Metode ini gunakan random sampling.

Kesimpulan didapatkan penyaluran air limbah rumah tangga masih gunakan saluran langsung pembuangannya terbuka ke sungai, rawa/selokan dan genangan air.

Seharusnya adanya pengolahan terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan untuk mengembalikan kesuburan tanah sehingga menghasilkan oksigen secara maksimal dari pepohonan dan tanaman lainnya.

  • Opinion : Wijaya