PACITAN, Warga Jatimalang Kec. Arjosari Pacitan dikejutkan kejadian tiba-tiba munculnya hama padi alias “Wereng Coklat”. Diperkirakan merusak 30 h tanaman padi dan membuat pemiliknya tidak mengira akan terjadi.
Tri Siswanto salah satu warga Jatimalang yang juga senior Banser Kab. Pacitan melihat langsung kondisi lapangan merasa iba, pasalnya sudah terlanjur diserbu wereng coklat.
Saat dikonfirmasi media Gajahmadanews Kamis (18/4/2024) menyampaikan, “Itu kejadian di Rt 18/ Rw 8 Desa Jatimalang, sebagian Desa Tremas, Desa Arjosari Kec. Arjosari, rencana warga atas kejadian itu akan membakar jeraminya. Lokasi kejadian kurang lebih berjarak 1(satu) KM dari Pondok Kikil.”
“Dirinya menambahkan bahwa keluhan salah satu pemilik sawah sebut saja Pak Katno, merasa resah karena sudah membeli obat habis 200 ribu tetap tidak berhasil malah garing.”
“Saya juga konfirmasi pada salah satu perangkat desa, sebelumnya sudah di rapatkan dan di laporkan pada PPL, hanya saja cara pemberian obat agak telat sehingga dalam semalam wereng coklat bisa menyerang beberapa hamparan, memang ini sulit belum ketemu obat yang mujarab.” ungkapnya.
Mendengar kejadian serangan wereng tersebut Gus Din Warga Kelurahan Ploso Pacitan ikut angkat bicara membagikan pengalamanya,
“Pertama perlu dipilih bibit yang tahan hama untuk meminimalisir resiko serangan, terus diupayakan penanaman bersama mengantisipasi gagal panen akibat serangan hama dengan jumlah besar yang terfokus pada satu titik. ” katanya.
“Penyebab lain termasuk terputusnya ekosistem mata rantai makanan hewan pemakan hama sehingga jumlah populasi hama meningkat.” imbuhnya.
Namun tidak hanya pengalaman itu saja, “Do’a juga perlu dipanjatkan, dibacakan Al Fatihah, Ayat Kursi, Al Falaq, An Naas, Al Ikhlas, masing-masing 7x dan sarananya menggunakan abu, pasir, garam dan setelah dicampur ditaruh tiap pojok- pojok.” jelasnya.
“Kemudian pelaksanaanya di mulai dari kiri seperti arah towaf, tentu sebelumnya bersuci terlebih dahulu.” pungkasnya.
“Kesabaran sangat penting, selain do’a diharuskan Ikhtiar dan usaha”
Ihtiar adalah sungguh-sungguh mencari cara untuk memperoleh apa yang diinginkan sedangkan usaha artinya menggerakkan tubuh untuk bekerja.
Tidak dipungkiri, harapan semua petani tidak gagal panen dan pendampingan perlu ditingkatkan, Camat pun sebagai Pemimpin wilayah bisa mengambil inisiatif siaga jemput bola mengurangi kerugian petani. (Mujahid)